UMKM di Dusun Ngrangin (Juni-Juli 2023)

  • Jul 23, 2023

Berikut merupakan UMKM yang terdapat di Dusun Ngrangin, Desa Sumberpasir, Kecamatan Pakis (Data pengambilan dari Juni-Juli 2023).


  1. Industri Tahu Pak Khoirul Efendi

    Salah satu industri tahu yang berada di Desa Sumberpasir lebih tepatnya di Dusun Ngrangin RT 13 dikelola oleh bapak Khoirul Efendi yang lebih fokus pada pembuatan tahu berkualitas tinggi. Industri ini memiliki 7 orang karyawan yang turut berperan dalam mempromosikan produk secara daring melalui aplikasi WhatsApp. Namun, industri ini lebih dominan dalam penjualan offline. Proses pembuatan tahu dimulai dengan merendam kedelai selama 4-5 jam, diikuti dengan merebus kedelai yang sudah direndam menggunakan uap. Setelah itu, larutan kedelai disaring dan ampasnya digunakan sebagai pakan ternak. Untuk menciptakan tekstur yang padat, tahu kemudian diolah dengan menggunakan fermentasi asam cuka. Proses pembuatan tahu tersebut berlangsung selama 7 jam termasuk proses perendamannya.

    Industri ini memiliki target pemasaran yang kuat di daerah Nongkojajar, Landungsari, dan Batu. Mereka mengirimkan 1 kwintal tahu ke Nongkojajar dan 3 kwintal tahu ke Landungsari dan Batu secara berkala, tergantung pada pesanan yang diterima. Meskipun jenis tahu yang dihasilkan didominasi oleh tahu biasa, industri ini juga berusaha untuk menghadirkan variasi produk yang menarik bagi pelanggan mereka. Kendala yang dihadapi oleh perusahaan adalah proses penguapan yang masih dilakukan secara manual, termasuk pengisian air yang membutuhkan tenaga manusia. Cara pemesanan tahu dari perusahaan ini dapat dilakukan melalui orang-orang yang dipercaya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ini memberikan perhatian khusus pada kualitas layanan dan kepercayaan pelanggan.

     

  2. Produsen Keripik Singkong Pak Nanang

     

    Berdiri sejak 2001. Varian keripik yang dibuat seperti keripik singkong, pisang, ketela (telo ungu), talas, dan miler (dari singkong). Keripik buatan Pak Nanang bisa bertahan hingga 1 bulan. Proses pembuatan dimulai dari pembelian bahan mentah, kemudian bahan tersebut dikupas, dicuci, dipotong, dan digoreng. Keahlian Pak Nanang dalam membuat keripik, berawal dari keluarga. Didukung juga dengan pengalaman Pak Nanang yang terkadang mengunjungi produksi/usaha di tempat lain dan mengikuti pelatihan – pelatihan sehingga berdirilah usaha kripik ini. Pelanggan Pak Nanang rata – rata dari warga desa Sumberpasir dan sekitarnya.

    Terkadang keripik buatan Pak Nanang dijadikan oleh – oleh untuk saudara/keluarga di daerah lain. Dari situlah terjadi
    gethok tular yang menjadikan kripik Pak Nanang semakin dikenal. Orang yang pernah diberi keripik, biasanya lantas mencari sendiri dimana kripik tersebut dijual. Ukuran per kemasan, tersedia satu varian ukuran yaitu 200 gram. Selama ini penjualan masih dilaksanakan secara offline saja. Pembeli bisa langsung datang ke toko untuk sekadar membeli atau jika ingin pesan dalam jumlah besar. Per bungkus rata – rata dihargai 12 ribu. Khusus untuk keripik pisang, dihargai 14 ribu karena memang harga bahannya lebih mahal.

    Proses produksi berjalan bertahap. Semisal 2 hari digunakan untuk memproses dari bahan mentah hingga siap konsumsi, maka hari selanjutnya digunakan untuk mengemas dan kripik siap dijual. Tiga proses penting dalam usaha keripik Pak Nanang, yaitu membuat keripik hingga jadi (siap konsumsi), mengemas keripik, dan menjaga toko. Usaha Pak Nanang ini, telah memiliki izin PIRT.

     

  3. Usaha Kayu Figura UD Sumber Agung

    Usaha kayu ini merupakan salah satu UMKM yang berlokasi di Sumberpasir dusun krajan. Usaha kayu ini memproduksi kayu yang meliputi 2 jenis kayu yaitu kayu damar dan kayu jabon. Usaha ini dirintis sejak 2001 oleh bapak dari mas Bian. Jam operasionalnya di mulai pada pukul 07.00-15.30 WIB. Saat ini jumlah pekerja 12 orang.

    Pada proses produksi ini awalnya kayu gelondongan dari perhutani lalu dipotong bentuk papan dan siap diproduksi di sini. Setelah itu, di sini akan dihaluskan menggunakan mesin planner. Ada beberapa kendala dalam produksi saat pengeringan yaitu keadaan cuaca (hujan). Usaha kayu ini melayani pemesanan custom seperti, figura, souvenir pernikahan, furniture ruangan. Untuk yang best seller saat ini yaitu figura kanvas untuk melukis. Untuk pembeliannya dapat melalui telepon 081231371828 (mas bian) atau dilakukan secara offline baik satuan maupun grosir. Pembayaran dapat menggunakan system tunai dan transfer.

    Usaha ini berkembang dan memiliki pelanggan tetap yaitu bali, semarang, bekasi, dan malang yang pengirimannya rutin 1 kali dalam 1 bulan dengan jumlah pembelian yang berbeda-beda. Pembelian tergantung pemesanan yang diinginkan serta harga juga menyesuaikan.
     
  4. Produksi Kue Bu Ida

     

    Usaha pembuatan kue telah menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan, terutama untuk kue basah seperti lapis, donat, dan berbagai variasi lainnya. Di Desa Sumberpasir terdapat UMKM pembuatan kue milik Bu Ida selaku Ketua RT 19 di Dusun Ngrangin. Usaha ini difokuskan pada konsep pemesananan awal (pre-order) yang tidak dijual ke warung-warung umum dan hampir setiap hari ada pesanan yang masuk. Tidak hanya itu, usaha ini juga melayani catering nasi kotak. Sistem pembayaran langsung lunas ketika memesan atau bisa membayar uang muka terlebih dahulu.

    Usaha ini telah dikenal oleh masyarakat Dusun Ngrangin melalui promosi mulut ke mulut, bahkan sempat menerima pesanan dari Kec. Tumpang. Mayoritas pesanan berasal dari pabrik, sekolah, dan acara kondangan. Namun, usaha pembuatan kue ini juga menghadapi kendala seperti tuntutan rumah tangga dan kekurangan tenaga kerja, sehingga tidak semua pesanan dapat diambil. Meskipun harga kue mungkin tergolong mahal, tetapi rasa yang enak dapat dijamin karena menggunakan bahan-bahan alami. Harga kue disesuaikan dengan permintaan dari ukuran, tingkat kesulitan pembuatan, dan isi kue. Tingkat kesulitan proses pembuatan tergantung pada permintaan khusus dari bahan yang digunakan.

     

  5. Produksi Serbuk Jamu Bu Ruqoidah "Naiza"

     

    Berdiri sejak awal 2017. Munculnya ide usaha ini berawal dari pengalaman Bu Ruqoidah yang pernah mengikuti pelatihan di balai latihan kerja (BLK). Berbekal pengalaman tersebut, Bu Ruqoidah terus mengembangkan kemampuannya dan akhirnya mendirikan usaha serbuk jamu ini. Usaha ini untuk sementara masih dijalankan oleh Bu Ruqoidah dan keluarganya sendiri. Anggota keluarga Bu Ruqoidah turut membantu usaha ini terutama saat proses produksi.

    Proses pembuatan dimulai dari menyiapkan bahan mentah, kemudian bahan tersebut dicuci bersih dan dipasrah/diparut agar halus. Agar sari rempah nya lebih maksimal, hasil pasrahan tadi diblender. Setelah diblender beberapa kali, didiamkan selama 30 menit hingga muncul endapan. Endapan tersebut dibuang dan air sarinya ditambahkan gula. Air sari yang sudah tercampur dengan gula, dipanaskan dan disangrai hingga kering. Biasanya hasil dari proses sangrai masih belum begitu halus, serbuk masih “mringkil” (menggumpal kecil - kecil). Serbuk tersebut kemudian diblender (kering) lagi hingga halus. Pengemasan nya menggunakan plastik kemasan kekinian, diisi sebanyak 130 gram. Macam – macam serbuk jamu yang diproduksi yaitu jahe, temulawak, kunyit, beras kencur, dll. Bu Ruqoidah tetap melayani jika ada pesanan serbuk jamu dengan jenis lain.

    Untuk sekarang ini, pemasaran masih dominan secara offline. Salah satu keunggulan dari produk ini memang terletak pada bentuk nya yang serbuk. Selain mudah dikonsumsi, juga lebih tahan lama. Tidak seperti jamu cair yang hanya bertahan 2 – 3 hari saja. Serbuk jamu bisa bertahan hingga 6 bulan dengan penyimpanan yang benar. Serbuk jamu tinggal diseduh dengan air mendidih dan siap dinikmati. Tidak perlu ditambahkan gula karena dalam serbuk sudah terkandung gula. Harga untuk setiap bungkusnya, ukuran 130 gram dihargai 10 ribu. Sementara ini hanya tersedia satu ukuran karena mengikuti ukuran kemasan pada umumnya. Semisal konsumen menginginkan ukuran kemasan yang lebih besar, Bu Ruqoidah siap melayani.

     

  6. Usaha Daun Pisang Pak Makruf

    Usaha daun pisang ini sudah ada sejak 25 tahun yang lalu. Pekerja di Pak Makruf berjumlah 7 orang yang berasal dari warga sekitar dusun Nrangin dan kecamatan Pakis sekitarnya. Mangsa pasar dari daun pisang tidak hanya dalam kota namun juga luar kota. Dalam kota umumnya di pasar – pasar tradisional. Untuk luar kota, Pak Makruf biasa mengirim daun pisang ke kota – kota seperti Tulungagung, Gresik, Surabaya, Kediri, Jombang, Nganjuk, Mojokerto. Selain ke pasar tradisional, daun pisang biasa dikirim misal langsung ke rumah – rumah, rumah makan, depot makanan, hotel, dll. Pengiriman disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan konsumen.

    Daun pisang dijual dalam bentuk satu “bongkok”,
    gebokan atau satu ikat. Dalam satu ikat tersebut, terdiri dari beberapa lembar daun pisang. Jumlah lembar daun pisang dalam satu ikat tidak menentu, tergantung panjang lebarnya (ukuran) daun pisang. Satu ikat umumnya dijual dengan harga 6 ribu. Harga dari petani kisaran 3 ribu lima ratus – 4 ribu. Selisih harga tersebut dipengaruhi oleh lokasi kebun pisang dan tingkat kesulitan saat memanen. Misal untuk kebun yang didepan dengan kebun yang dibelakang atau bahkan di tepi jurang tentu memiliki tingkat kesulitan memanen yang berbeda – beda.

    Jenis tanaman pisang yang ditanam untuk diambil daunnya adalah jenis pisang “kluthuk“. Daun dari jenis pisang kluthuk dipilih karena memiliki 3 keistimewaan dibanding daun dari jenis tanaman pisang lain. 3 keistimewaan tersebut yaitu rasa, warna, aroma. Misal untuk pembuatan lontong, akan lebih bagus jika menggunakan daun yang berwarna hijau pekat, serta daun yang aromanya lebih wangi. Mengapa yang dipanen daunnya bukan buahnya, karena dari segi ekonomi lebih cepet menghasilkan jika memanen daunnya daripada buahnya. Untuk waktu panen daun pisang, rata – rata sebulan sekali. Dibanding buah nya, daun nya dirasa lebih cepat menghasilkan keuntungan dan jenis pisang kluthuk dipilih karena pada daun nya terdapat keistimewaan dibanding daun dari jenis pisang lain.